Bakesbangpol Bangkalan dalam PMO Dasar Zona Madura: Guru Harus Paham Kebangsaan, Rasa Kebangsaan, dan Semangat Kebangsaan

 

Moh. Mahkrus (kanan) dan Muhari (kiri) dalam PMO Dasar Zona Madura sesi luring. (Arif Suhaimi/IGI Jatim)

IGIJatim-Penyelenggaraan Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PWK) ditujukan antara lain kepada organisasi politik, organisasi kemasyarakatan/lembaga nirlaba lainnya, pegawai negeri sipil, guru/pendidik, dan tokoh agama/masyarakat/adat. Cuplikan pasal 4 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2012 tentang Pedoman Pendidikan Wawasan Kebangsaan ini disampaikan oleh Moh. Mahkrus--Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Bangkalan--dalam Pelatihan Manajemen Organisasi (PMO) Dasar Zona Madura sesi luring, Minggu (15/1/2023). 

"IGI harus paham bahwa peran aktor-aktor nonnegara yang memiliki kapasitas internasional seperti jaringan narkotika dan terorisme global sekarang ini sedang meningkat. Hal ini berpotensi membuka front-front di negara lain yang merupakan bentuk ancaman nyata terhadap keamanan negara. Maka, guru sejatinya perlu paham kebangsaan, penting memiliki rasa kebangsaan, dan selalu mengedepankan semangat kebangsaan," ungkapnya di aula SMK Negeri 2 Bangkalan. 

Ia menjelaskan, paham kebangsaan maksudnya memiliki pemahaman yang sama dalam hal sejarah kelahiran bangsa dan bagaimana mewujudkan masa depan bangsa. Rasa kebangsaan maksudnya memiliki perasaan terhadap kondisi bangsa Indonesia dalam perjalanan menuju cita-cita bangsa, yaitu masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Sedangkan semangat kebangsaan maksudnya memiliki motivasi untuk mempertahankan NKRI dan Pancasila sebagai dasar negara. Maka, akan mengalir kesetiakawanan sosial, semangat rela berkorban, dan tumbuh jiwa patriot. 

Narasumber, Pengurus Wilayah, dan IGI Bangkalan. (Arif Suhaimi/IGI Jatim)

"Guru hendaknya juga berhati-hati dalam bermedia sosial. Kenali ancaman media sosial terhadap pilar-pilar kebangsaan. Tangkal dan waspadai hoax dengan beberapa langkah. Pertama, sadari dan jangan percaya kabar palsu. Kedua, hoax bisa berupa share link media sosial. Ketiga, hoax heboh diawali kata-kata sugestif. Keempat, isi hoax kerap mencatut nama-nama ilmuwan. Kelima, berita hoax terdengar mustahil terjadi. Keenam, kalimat hoax banyak ditulis dengan huruf kapital. Ketujuh, akun kloning atau identitas yang digandakan," tegasnya di hadapan peserta PMO Dasar Zona Madura yang diikuti oleh IGI Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. 

Salam IGI, sharing and growing together! (ria eka lestari)

 

1 Comments

Post a Comment
Previous Post Next Post