|
Hanna Jarvelin, Marja Houessou, dan Dea Viinikainen pada hari pertama seminar |
Ikatan
Guru Indonesia (IGI) DKI Jakarta menyelenggarakan Seminar Internasional
Pendidikan dengan tema "Finnish Early and Primary Education" di Aston
Priority Simatupang Hotel, Jakarta Selatan. Seminar tentang pendidikan di
Finlandia ini dilaksanakan selama dua hari, 28-29 Desember 2019. Seminar ini
diikuti oleh 130 peserta yang terdiri dari guru, kepala sekolah, dosen,
widyaiswara, praktisi pendidikan, pengelola pendidikan, dan pelaku bisnis di
bidang pendidikan dari berbagai kabupaten dan kota di Indonesia.
Paparan intensif mengenai sistem pendidikan pra-sekolah dan pendidikan dasar di Finlandia disampaikan secara menarik oleh pembicara dari Finlandia, Hanna Järvelin - CEO EduTech, dan Marja Houessou - pakar pendidikan anak usia dini. Seminar ini dipandu oleh Dea Viinikainen, konsultan bisnis dan pendidikan, lulusan Jyväskylä University of Applied Science, Finland.
|
Danang Hidayatullah saat sambutan ketua panitia |
Kegiatan ini memberi kesempatan peserta untuk belajar, mendapatkan wawasan dan informasi berharga, dan juga mengerti bagaimana implementasinya. "Sebenarnya kegiatan seperti ini sudah lama kami rencanakan melalui obrolan ringan antar pengurus IGI DKI. Tepatnya pada tahun 2015. Alhamdulillah hari ini dapat terwujud. Semoga para peserta mendapatkan gambaran praktik pendidikan di Finlandia dan terinspirasi untuk menerapkannya. Bila perlu bisa mengikuti edutrip ke Finlandia untuk belajar lebih lanjut tentang bagaimana pendidikan di sana," tutur Danang Hidayatullah saat sambutan ketua panitia.
|
Pendiri IGI, Ahmad Rizali memukul gong sebagai pembukaan kegiatan |
Kegiatan seminar dibuka oleh Iwan Ridwan, Ketua IGI DKI Jakarta, dan disaksikan oleh para pendiri IGI, yaitu Ahmad Rizali dan Yuli Rahmawati. "Seminar ini bertujuan untuk memperoleh gambaran umum tentang pengajaran profesional di Finlandia, untuk mengumpulkan wawasan yang diperoleh serta mendiskusikan penerapannya dalam proses pengembangan pendidikan kita. Kita perlu terus belajar dan memperbaiki kualitas pembelajaran kita. Apalagi jika mengingat bahwa pendidikan di Finlandia ini juga bersumber dari konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara," kata Iwan dalam sambutannya.
Ahmad
Rizali mengatakan sangat menikmati event seminar ini. "Setelah mengikuti
seminar ini, bacalah buku-buku Ki Hajar Dewantara, sehingga bisa mengevaluasi
apa yang sudah dilaksanakan, dan bisa menerima hal-hal baru tanpa
mengesampingkan local wisdom, " kata Ahmad Rizali memotivasi peserta.
Sementara itu Aulia Wijiasih, salah satu Tim GLN Kemendikbud yang hadir dalam
kesempatan ini mengatakan bahwa sebenarnya konsep pendidikan di Indonesia tak
kalah bagus dengan Finlandia. Namun, implementasinya masih perlu dibenahi dan
ditingkatkan.
|
Simulasi pembelajaran yang aktif dan menyenangkan ala Finlandia |
Seminar
yang dikemas secara interaktif ini seperti semi workshop. Ada beberapa
simulasi dan praktik pembelajaran yang dilakukan. Para peserta tampak antusias dan puas
dengan kesempatan tanya jawab dan diskusi yang luas. Ade Amriani, peserta dari
SD Negeri 7 Kota Subulussalam Aceh mengatakan senang dan bersyukur dapat
mengikuti seminar ini. "Saya sangat tertarik dengan kurikulum pendidikan
di Finlandia. Saya ingin mengimplementasikan pembelajaran ala Finlandia di
sekolah, "ungkapnya. Dalam kesempatan ini hadir pula pengurus pusat IGI,
Ketua IGI Bali, Sekretaris IGI Jatim, dan Ketua IGI Sulawesi Utara. [wafi]
|
Peserta foto bersama pembicara di akhir sesi seminar |