Ikuti PPKG Zona 1, 101 Peserta Belajar Book Creator dan Plotagon

 

Ketua Pelaksana PPKG (kanan) menyampaikan arahan pada peserta pelatihan. (Tim Zona 1/IGIJatim)

IGIJatim-Ketua Pelaksana Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru (PPKG), Febry Suprapto, menyampaikan rasa syukur pelatihan peningkatan kompetensi di zona 1 bisa terlaksana, Sabtu (8/1/2022). Pelatihan yang ditujukan untuk Pengurus Ikatan Guru Indonesia (IGI) se-Jawa Timur ini dibagi menjadi empat zona. Zona 1 terdiri dari 10 kabupaten/kota yaitu Kabupaten Bangkalan, Bojonegoro, Lamongan, Mojokerto, Pamekasan, Sampang, Sumenep, Tuban, Kota Mojokerto, dan Kota Surabaya. Sedangkan zona 2, 3, dan 4 dilaksanakan di tempat dan waktu yang berbeda. 

"Ada total 101 peserta yang mengikuti pelatihan hari ini. Dua belas peserta dari Bangkalan, 10 peserta dari Bojonegoro, 8 peserta utusan Lamongan, 9 peserta dari Mojokerto, 10 peserta dari Pamekasan, 8 peserta dari Sampang, 9 peserta utusan Sumenep, 9 orang dari Tuban, 9 orang dari Kota Mojokerto, dan 17 orang dari Kota Surabaya. Untuk yang sudah mengikuti zona 1, dilarang mengikuti zona-zona yang lain," ungkapnya disambut tawa peserta. 

Pelatihan yang dilaksanakan di Hotel Arcadia By Horison ini dibiayai dari dana hibah Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Febry--panggilan akrabnya--meminta arahan dan bimbingan serta petunjuk dari Kepala Bidang Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Jawa Timur yang hadir dalam pembukaan kegiatan tersebut. Laki-laki yang juga memegang amanah sebagai Wakil Ketua I Pengurus Wilayah IGI Provinsi Jawa Timur ini juga menyampaikan apresiasinya kepada Pengurus Daerah IGI Kota Surabaya yang berkenan menjadi tuan rumah zona 1. 

Bagus Sumantri memandu peserta belajar Book Creator. (Tim Zona 1/IGIJatim)

Dalam kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari itu, peserta diasah kompetensinya dalam membuat karya inovatif guru melalui Book Creator. Bagus Sumantri, narasumber pelatihan, mengajak peserta pelatihan yang sebagian besar profesinya adalah guru untuk membuat ebook dengan menggunakan Book Creator. Ia bertanya apakah ada yang pernah memakai Book Creator untuk membuat ebook? Hampir semua peserta menyatakan belum pernah. Namun, ketika ia menyebutkan Flip dan Canva, ada sebagian peserta yang sudah mengenal. 

"Kenapa kita bikin Book Creator? Book Creator kalau gratis akun, kita bisa bikin 40 buku dalam waktu yang tidak terbatas. Untuk free, kita hanya bisa bikin dalam 1 library itu 40. Book Creator hanya bisa di Chrome, Safari, dan iPhone. Android belum bisa. Kalau pakai laptop hanya bisa pakai Chrome dan Microsoft Edge. Opera dan Mozilla belum support. Kalau kita mau bikin 200 buku atau lebih, kita harus bayar 10 dollar tiap bulan," jelasnya di hadapan para peserta yang sudah siap di depan laptop masing-masing. 

Ketua IGI Kota Surabaya itu menyebutkan beberapa alasan mengapa Book Creator cocok untuk guru. Pertama, di dalam Book Creator ada akun guru dan siswa. Jadi guru bisa menulis yang bisa langsung dibaca oleh siswa. Book Creator itu apa yang kita tulis bisa langsung terlihat, bukan sebuah coding yang ketika ditulis baru diproses dan terlihat. Hasilnya multimodal dari jenjang TK sampai kuliah. Bisa menggunakan teks, sound, grafik, dan lain-lain. Yang pernah dicoba di universitas, dosen berinteraksi dengan mahasiswa menggunakan Book Creator. 

Aries Eka Prasetya mendampingi peserta berlatih Plotagon. (Tim Zona 1/IGIJatim)

Ditemui usai memberikan materi, Aries Eka Prasetya, narasumber inovasi media pembelajaran berbasis IT, menyampaikan dibutuhkan android dengan spesifikasi RAM yang agak lumayan dan room yang masih ada space-nya untuk menjalan Plotagon. Download aplikasinya sampai 213 MB. Plotagon cocok untuk guru era kenormalan baru karena sebagai seorang guru, kita harus menjadi seorang yang kreatif, inovator, dan eksekutor. Nah, dengan Plotagon ini, guru benar-benar bisa menjalan ketiga peran tersebut. 

"Guru yang membuat skenarionya, mendesain tokoh, dan menyampaikannya di kelas. Plotagon ini media yang full interaktif, bisa diedit menggunakan green screen dan bisa menjadi sebuah bahan seperti film. Kalau kita lihat film pendidikan, kita bisa pakai ini. Apalagi sekarang ada teknologi metaverse, kita masuk di dunia maya. Seakan-akan kita berbicara dengan siswa menggunakan media Plotagon. Guru bahasa utamanya, sangat bisa menggunakan Plotagon untuk dialog atau komunikasi. Bahasa Inggris, Bahasa Arab, Bahassa Jepang, Bahasa Jawa, bisa menggunakan media Plotagon dalam pembelajarannya," jelas Koordinator Bidang Biklat dan literasi IGI Kota Surabaya itu. 

Menurutnya, guru eksakta pun bisa memakai fasilitas greenscreen yang dipadukan dengan Kinemaster saat menggunakan Plotagon. Bisa untuk semua jenjang terlebih guru PAUD, TK, dan SD. Membuat film pendek dari plotagon juga bisa. Media ini bisa menjadi solusi bagi guru yang sekarang ini banyak tertantang untuk menyampaikan materinya dengan cara yang berbeda baik daring maupun luring. Kuncinya sebenarnya hanya satu, mau atau tidak untuk berinovasi. Maka dari itu, menjadi guru tidak boleh stuck, merasa sudah hebat, sehingga tidak mau belajar hal baru yang menyebabkan siswanya juga akan tertinggal. 

Suasana peserta mengikuti materi dalam PPKG. (Tim Zona 1/IGIJatim)

Semangat berinovasi! (ria eka lestari)







 



5 Comments

  1. Senang dan bangga bisa menjadi bagian dalam diklat ini,

    ReplyDelete
  2. Walaupun tdk bisa gabung, tapi tetap semangat ber-IGI

    ReplyDelete
  3. Apakah IGI kab. Malang fakum ya?
    Kab. Malang masuk zona berapakah utk pelatihan PPKG?

    ReplyDelete
Post a Comment
Previous Post Next Post