Suasana Peserta Apel HGN dan IGI ke-13 (Foto oleh Abdullah Halim/IGIJatim) |
Acara dengan tema "Serentak Berinovasi, Wujudkan Merdeka Belajar" ini dimulai dengan apel pagi di halaman BBPMP Jawa Timur yang dihadiri seluruh perwakilan dari pengurus daerah dan wilayah IGI se-Jawa Timur.
“Ini yang hadir sekitar dua ratusan orang lebih,
terima kasih atas kehadiran Bapak/Ibu dari daerah yang paling ujung timur, ujung
barat, bahkan dari Pulau Madura untuk acara ini,” ujar Ketua Wilayah IGI Provinsi Jawa Timur, Sukari, sambil berapi-rapi
memberikan amanah pembina upacara di depan seluruh peserta apel.
Dalam meningkatkan
kebutuhan guru, mudahnya mengakses modul pembelajaran, komunikasi yang intens antarguru merupakan bagian platfom merdeka belajar yang terus diperjuangkan,
“Sungguh luar biasa perjuangan Bapak/Ibu semuanya demi pembangunan bangsa ini,”
sambungnya.
Di akhir sambutannya, ia
mengucapkan kata-kata puitis yang mengutip dari sesepuh salah satu pondok di
daerah Gresik untuk peserta apel, “Berjuang nanti akan mati, tidak berjuang pun
juga akan mati maka kita berjuang untuk memperjuangkan IGI Jatim,” teriakannya
disambut tepuk tangan bergemuruh seluruh hadirin yang ada di halaman depan
gedung bertingkat BBPMP tersebut.
Setelah apel, seluruh
peserta melangkah ke gedung aula lantai dua BBPMP yang agak ke belakang tempatnya,
sambil nyantai dan menikmati hidangan ringan yang disajikan panitia seperti
snack, kopi atau teh, mereka dihibur oleh beberapa tampilan dari IGI Daerah,” ini
sebagai bentuk penghargaan warisan budaya dan merdeka belajar yang harus terus
diperjuangkan,” ungkap Tari sebagai host dalam sarasehan yang bertema "Upaya
Peningkatan Kompetensi Guru di Jawa Timur pada Era Teknologi Digital" tersebut.
Pagelaran tari pada pembukaan sarasehan (Foto oleh Didin Rosyadi/IGIJatim) |
Suasana lansung bergemuruh tiba -tiba dari dalam ruangan aula bermunculan siswa dengan pakaian adatnya menuju halaman depan para hadirin sarasehan diiringi alunan musik tradisional, “Gerakan yang gemulai dan lincah seperti penari professional,” celetuk salah satu peserta.
Apel IGI dan Sarasehan
Pendidikan 2022 ini dihadiri oleh Achmad Rizali (Pendiri IGI), Amirudin (Koordinator Widya Prada BBPMP Jatim), Bhiwara Sakti Pracihara (Dewan Kehormatan IGI Surabaya),
Hibatun Wafiroh (Sekjend IGI) dan
Sukari (Ketua Wilayah IGI Jatim) sehingga dialog yang ditampilkan
semakin lengkap sumbernya baik dari unsur pemerintah maupun nonpemerintah
tentang peningkatan mutu pendidikan dan merdeka belajar.
Ulang tahun IGI ke-13 ini diibaratkan seperti anak muda yang seringkali bertingkah, masih malu-malu dan genit-genitnya, ujar Achmad Rizali disambut tawa peserta yang ada di aula BBPMP. Sambil mengingat masa lalu bahwa 13 atau 14 tahun yang lalu sekitar tahun 2007, Klub Guru Indonesia berdiri hanya gara-gara keinginan ada peningkatan kompetensi guru.
“Tujuan awalnya, kita menunggu pelatihan
peningkatan guru tidak muncul-muncul oleh saudara tua kita, ya akhirnya terpaksa
kita dirikan Klub Guru Indonesia,” ujar pria yang pernah mendapatkan
penghargaan The Most Inspiring Fakultas Teknik Universitas Indonesia sambil
menghela napas dalam-dalam di hadapan para peserta sarasehan.
Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) yang dicetuskan pemerintah melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi sebenarnya sudah
dilaksanakan oleh Klub Guru Indonesia terhadap peningkatan kemampuan dan
kompetensi guru menghadapi perubahan budaya dan teknologi kekinian. Klub Guru
Indonesia bertransformasi menjadi Ikatan Guru Indonesia pada tanggal 26 November 2009 berdasarkan Surat Keputusan Nomor
AHU-125.AH.01.06 Tahun 2009 dari Kementerian Hukum dan HAM yang dipimpin oleh
Ketua Umum Satria Dharma dan Sekjend Muhammad Ihsan dari Jatim serta Indra
Djati Sidi dari Jawa Barat sebagai Ketua Dewan Pembina.
“Alhamdulillah kita memiliki Sekjend Muhammad Ihsan pada waktu itu
yang terus mengembangkan IGI untuk fokus bidang TIK sehingga kita sering kerja sama dengan perusahaan seperti IT Telkom, Intel, Bank Mandiri dan lain-lain,” sambung pria berpawakan tinggi besar yang hobi menulis ini.
Achmad Rizali (Pendiri IGI/foto paling kanan) (Foto oleh Didin Rosyadi/IGIJatim) |
Akhirnya dapat dirasakan bahwa IGI hadir sebagai salah
satu organisasi penggerak untuk meningkatkan kompetensi pendidik dan selalu
bersinergi dengan pemerintah untuk mensukseskan program-program kekinian sesuai
perubahan zaman. Sehingga dengan acara ini diharapkan semua hadirin yang datang
tumbuh menjadi jiwa yang selalu ingat sejarah, bersinergi, dan tumbuh bersama
dalam penguatan karakter, jati diri dan insan yang selalu semangat menebarkan
kebaikan demi kemajuan dunia Pendidikan Indonesia.
Selamat beraktivitas, salam sharing and growing together (Abdullah Halim)