Berbagi Pengalaman Tracking di Padar Island

BERBAGI PENGALAMAN TRACKING DI PADAR ISLAND
Oleh: Dewi Nurmalasari, M.Pd

Padar Islad tampak dari atas 

Pesona Indonesia Bagus sangat pantas untuk julukan negeri kita tercinta ini. Banyak destinasi wisata yang keindahannya sangat menakjubkan. Padar Island, kepulauan yang terletak di Nusa Tenggara Timur di mana memiliki keunikan dan keelokan pemandangan yang  luar biasa. Bagaikan cuwilan surga yang mampu membuat bibir ini tak henti bertasbih mensyukuri ciptaan-Nya. Tidak hanya wisatawan domestik, wisatawan mancanegara banyak dijumpai di lokasi ini. Artinya bahwa destinasi tersebut sudah mendunia. Banyak yang penasaran ingin berkunjung di bagian dari pulau Komodo ini termasuk juga saya.

Sabtu pagi, 12 Januari 2019, sekitar jam 6.00 WIT kami dijemput travel dari hotel tempat kami menginap menuju pelabuhan Labuhan  Bajo untuk memulai perjalanan menuju pulau Padar. Bersama dengan keluarga dan bu dosen alumni ITB beserta suaminya menjadi satu team tracking. Kapal kecil Red Alexandria yang mengantar kami menuju lokasi. Kapalnya sangat bersih dan nyaman. Daya tampung antara 10 sampai 12 orang.


Welcome to Labuhan Bajo Komodo Boat Trip


Turun dari Red Alexandria Boat menuju lokasi
Dengan kapal tersebut dari Pelabuhan Bajo menuju lokasi dibutuhkan waktu sekitar satu setengah jam. Sepanjang perjalanan terpampang bukit-bukit hijau yang sangat sayang kalau dilewatkan. Sejauh mata memandang tampak bentuk bukit yang unik-unik nan elok. Menjadikan perjalanan serasa berlalu sangat cepat, tahu-tahu telah sampai tujuan.
Sesampainya di sana.. wow sangat mengagumkan terhampar pemandangan yang begitu memukau. Pantai yang sangat menyejukkan mata dimana airnya sangat jernih hingga ikan kecil dan dasar pantai dapat terlihat dengan jelas. Tak hanya airnya, lingkungan sekitar juga sangat bersih.  Tak terlihat satu pun sampah kecuali pecahan karang dan kerikil yang  sangat rapi seolah ada yang menatanya.

Dermaga di lokasi Badar Island

Diujung lokasi wisata ada tempat pembayaran tiket, bangunan yang sangat sederhana hanya ada satu meja dan dan beberapa kursi plastik seadanya. Sebelum memasuki lokasi tertulis beberapa aturan yang harus dipatuhi di antaranya, tidak boleh membuang jangkar, tidak boleh berburu satwa, tidak boleh merokok, tidak boleh membuang sampah sembarangan, tidak boleh menyalakan api.

Loket pembelian tiket

Ada ratusan anak tangga yang harus dilalui untuk menuju puncak Padar. Anak tangganya aman, lumayan lebar dan permanen, namun saat mendekati puncak sangat sempit dan alami. Pada saat berjalan menyusuri tangga disarankan untuk hati-hati dan fokus agar selamat sampai tujuan. Jalannya berdampingan dengan jurang yang terjal. Jangan terlena oleh indahnya pemandangan sekitar. Agar tidak tergelincir ke bawah. Naah .bagi insan yang suka selfie-selfie di sinilah surganya. Disediakan  titik-titik tertentu yang aman dan view sangat elok untuk mengabadikan kunjungan para wisatawan.


Spot Selfie 😍
Sangat melelahkan untuk menuju puncak. Ada ratusan anak tangga untuk menuju puncak pulau. Ditempuh kurang lebih satu setengah jam dengan kecepatan berjalan normal. Namun kelelahan yang dirasakan sangat sebanding dengan hamparan pemandangan yang bisa kita nikmati, terbayar tunai oleh keelokannya. Dari ketinggian tampak pantai dengan tiga warna pasirnya yaitu pink, putih, dan hitam. Dijamin tidak akan pernah nyesel berkunjung ke sana. Tidak lupa kami sempatkan untuk take photo bersama keluarga

Selfie bersama keluarga 💖

Dibutuhkan stamina yang cukup untuk mencapai ketinggian itu. Bagi remaja hal yang tidak sulit menuju puncak. Namun untuk orang dewasa yang usianya jelang 50 tahun cukup membuat dengkul linu-linu. Ketika meniti tangga naik tak terlalu terasa lelahnya. Saat turun tangga lutut baru terasa pegalnya. Hehe.

Tangga penghubung dermaga dan lokasi 
Gunakan sun blok sebelum memulai perjalanan untuk menghindari gosong. Mengapa saya sarankan itu karena pagi sekitar jam 8 panasnya terasa sangat menggigit. Suhu cukup tinggi sekitar 31 derajat celsius. Jangan lupa bawa air mineral yang cukup untuk menghindari dehidrasi. Bawa serta camilan atau kue karena di lokasi tidak ada yang berjualan makanan atau minuman. Ada sih yang menjual degan atau kelapa muda tapi jumlahnya terbatas. Dan ada beberapa penjual suvenir miniatur komodo Jika Pembaca yang budiman suka jalan-jalan, Padar Island sangat rekommended.

Ditulis @ Eco Tree O’ Tel Labuhan Bajo, 12 Januari 2019

Dewi Nurmalasari

Pernah menjadi guru di SMAN 1 Ngawi. Saat ini aktif sebagai guru di SMAN 15 Surabaya mengampu matpel kimia. Menulis buku solo yang berjudul 1. Cara Mudah Membuat Siswa Move On Belajar Kimia, 2. Mencari Ide Baru Melalui Proyek Kimia, 3. Meretas Jalan Cinta. Menulis Buku Antologi 4. Mari Berbincang Tengan Literasi, 5. Menggapai Langit Meraih Bintang, 6. Tiga Alenia Ayah. Karya tulis pernah dimuat di journal Quantum, Koran Haarian Bhirawa. Menjadi editor di sebuah CV penerbitan buku.

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post