Kaper BKKBN Jatim: Konsep Indonesia Maju IGI Progresif, Ini Empat Harapannya

 

Penandatanganan MoU IGI dengan BKKBN Prov. Jatim. (doc. IGI Magetan)

WartaIGIJatim-Konsep Indonesia maju yang tercantum dalam tema seminar nasional Ikatan Guru Indonesia (IGI) Provinsi Jawa Timur mencuri perhatian Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur, Sabtu (5/6/2021). Menurutnya, konsep yang diusung luar biasa dan progresif. IGI perlu berkolaborasi dengan perspektif program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana untuk Indonesia maju.

“Saya suka sekali dengan tema yang dipilih IGI. Sinergi memang penting. Penduduk sekarang ini nggak bisa hidup sendiri. Sederhananya, ciri penduduk milenial, tanpa hp tanpa gadget itu dunia peteng dedet. Jadi meski acara rapat, kalau nggak lihat hp rasanya nggak lengkap,” ungkap pemilik nama Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd. disambut tawa hadirin.

Dalam kegiatan yang dilaksanakan di Pendopo Surya Graha Magetan ini, ia menyampaikan bahwa IGI juga berperan dalam pencapaian bonus demografi. Bonus demografi ada masanya. Diperkirakan sampai 2045 atau lebih dengan catatan lansia harus sehat, produktif, dan memiliki kebahagiaan. Jika tidak sejahtera, bonus demografi kedua tidak tercapai.

Pelantikan PW IGI Prov. Jatim. (doc. IGI Magetan)

“Tahun 2030 hingga 2035 diperkirakan puncak bonus demografi. Ini memudahkan pencapaian Indonesia maju tahun 2045. Ada tiga syarat yang harus dipenuhi yaitu pendidikan harus tinggi, kondisi kesehatan penduduk, dan kesejahteraan yang dibuktikan dengan adanya pekerjaan yang layak. Jika tidak, maka bencana demografi yang akan terjadi,” jelas pria yang pernah memegang amanah sebagai Kaper BKKBN Provinsi Kalimantan Timur ini.

Sebagai narasumber dalam seminar nasional yang digelar setelah Pelantikan Pengurus Wilayah IGI Provinsi Jawa Timur, ia menambahkan BKKBN sangat mendukung poin pertama dari lima prioritas pembangunan di Indonesia. Membangun sumber daya manusia adalah prioritas pertama yang disusul dengan melanjutkan pembangunan infrastruktur di prioritas kedua. Simplifikasi regulasi menempati prioritas ketiga dengan penyederhanaan birokrasi di posisi keempat. Ditutup dengan pemerataan ekonomi sebagai prioritas kelima pembangunan.

“Salah satu kolaborasi BKKBN dengan bidang pendidikan dalam membangun sumber daya manusia adalah program Sekolah Siaga Kependudukan. Kita ingin mengajak kolaborasinya. Karena untuk membangun sumber daya manusia, tidak bisa satu sector yang melakukan. Ada akademisi, media, masyarakat, dan sector lainnya. Ke depan, IGI akan meneguhkan betul kolaborasi dalam implementasi program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana yang disingkat Bangga Kencana,” imbuhnya.

Suasana Pendopo Surya Graha Magetan. (doc. IGI Magetan)

Menurutnya, IGI memiliki tiga unsur penting yaitu individu, dalam hal ini manusia yang selalu ingin mengupgrade diri. Guru yang berperan mendidik dan transfer pengetahuan dan ilmu. Serta organisasi profesi yang selalu mengedepankan pengembangan kompetensi anggotanya. Maka, harapan BKKBN Provinsi Jawa Timur, IGI mampu menjadi role model pembangunan keluarga. Kedua, IGI sebagai penggerak pembangunan keluarga di masyarakat.

“Pembinaan dan edukasi kepada pelajar untuk program Generasi Berencana (Genre) adalah harapan ketiga yang bisa dikerjasamakan dengan IGI. Harapan terakhir, IGI mengambil peran dalam menyelenggarakan pendidikan kependudukan melalui Sekolah Siaga Kependudukan. Ini model literasi kependudukan kepada siswa,” harapnya di hadapan peserta seminar nasional yang diselenggarakan secara blended itu.

Semangat bersinergi! (ria eka lestari)


1 Comments

  1. Luar biasa jeng..., bismillah semoga MoU bisa berjalan baik.

    ReplyDelete
Post a Comment
Previous Post Next Post