BPBD Jatim Bersama IGI Jatim Gelar Training of Facilitator (TOF) Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB)
Surabaya, 9 Juli 2025 – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur berkolaborasi dengan Ikatan Guru Indonesia (IGI) Jawa Timur resmi membuka kegiatan Training of Facilitator (TOF) Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang berlangsung selama empat hari, 9-12 Juli 2025.
Acara pembukaan yang dipimpin langsung oleh Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Timur, Gatot Soebroto, SE., M.PSDM, dihadiri oleh perwakilan Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Ketua IGI Jawa Timur, serta para peserta yang terdiri dari kepala sekolah, guru, dan tenaga pendidik dari berbagai wilayah di Jawa Timur.
Urgensi Kesiapsiagaan Bencana di Dunia Pendidikan
Dalam sambutannya, Gatot Soebroto menekankan pentingnya kesiapsiagaan bencana dalam dunia pendidikan, mengingat karakteristik geografis Jawa Timur yang sangat rentan terhadap berbagai ancaman bencana. "Provinsi Jawa Timur, dengan letak geografis yang sangat strategis serta kondisi geologis dan demografis yang padat, menghadapi ancaman bencana yang cukup kompleks," ungkap Gatot.
Berdasarkan Kajian Risiko Bencana Provinsi Jawa Timur tahun 2022-2026, wilayah ini memiliki 14 jenis ancaman bencana utama, mulai dari banjir, gempa bumi, letusan gunung api, hingga ancaman likuifaksi. Sebagai provinsi yang dikenal memiliki banyak pegunungan dan perairan, Jawa Timur juga rentan terhadap ancaman alam seperti tsunami dan gelombang ekstrem.
Data Mengkhawatirkan Satuan Pendidikan di Daerah Rawan Bencana
Fakta yang disampaikan dalam acara pembukaan ini cukup mengkhawatirkan. Data dari Sekretariat Nasional SPAB menunjukkan bahwa di Jawa Timur terdapat sekitar 68.326 satuan pendidikan, dari PAUD hingga jenjang pendidikan menengah atas. Yang lebih memprihatinkan, 32.832 satuan pendidikan tersebut berada di daerah dengan tingkat ancaman bahaya sedang hingga tinggi.
"Angka ini menunjukkan betapa pentingnya usaha kita dalam memastikan keamanan dan keselamatan seluruh satuan pendidikan, khususnya sekolah-sekolah yang berada di daerah rawan bencana," tegas Kepala Pelaksana BPBD Jatim.
Baca juga artikel berita lainnya : "Komisi E DPRD Menekankan Kegiatan Sekolah (Bapak H. Rasiyo) : MPLS Berisi Materi SPAB (Satuan Pendidikan Aman Bencana)" , klik: https://jawatimur.igi.or.id/2025/07/komisi-e-dprd-menekankan-kegiatan.html
Lima Aspek Utama Materi Training
TOF SPAB ini dirancang untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan komprehensif kepada para peserta dalam lima aspek utama:
Pertama, pentingnya penerapan SPAB di sekolah sebagai perlindungan terhadap peserta didik. Para peserta diharapkan memahami nilai penting dari penerapan Satuan Pendidikan Aman Bencana sebagai bentuk perlindungan menyeluruh.
Kedua, standar fasilitas sekolah aman dari bencana. Pemahaman tentang pentingnya infrastruktur yang aman dan sesuai standar mitigasi bencana di sekolah akan sangat berguna untuk mengurangi risiko kerusakan saat terjadi bencana.
Ketiga, manajemen bencana di sekolah yang mencakup penyusunan SOP evakuasi dan penyelamatan yang dapat dijalankan oleh seluruh warga sekolah dalam keadaan darurat.
Keempat, penguatan edukasi kebencanaan melalui integrasi edukasi kebencanaan ke dalam materi pelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler, sehingga siswa dapat mengenali potensi bencana sejak dini dan belajar untuk tanggap terhadap situasi darurat.
Kelima, pemahaman jalur evakuasi dan titik kumpul yang aman dan mudah diakses oleh seluruh warga sekolah.
Guru Sebagai Agen Perubahan
Gatot Soebroto menegaskan bahwa kegiatan ini diadakan sebagai langkah untuk memperkuat kesiapsiagaan sekolah-sekolah di Jawa Timur melalui peningkatan kapasitas para guru dan tenaga kependidikan sebagai agen perubahan di bidang kebencanaan.
"Kita berharap para guru, kepala sekolah, dan tenaga pendidik lainnya bisa menjadi penggerak utama dalam menciptakan budaya aman bencana di lingkungan pendidikan," harap Gatot.
Perlindungan Menyeluruh untuk Generasi Masa Depan
Lebih lanjut, Gatot menjelaskan bahwa dengan terciptanya satuan pendidikan yang aman bencana, tidak hanya menjaga keselamatan fisik dari para siswa, tetapi juga melindungi mental dan psikologis mereka dari trauma yang bisa timbul akibat situasi bencana.
"Mari kita jadikan SPAB sebagai bagian dari budaya pendidikan di Jawa Timur. Bersama-sama, kita wujudkan lingkungan belajar yang aman dan kondusif bagi anak-anak kita, sehingga mereka dapat berkembang menjadi generasi penerus yang tangguh dan sadar akan risiko bencana," ajak Gatot dalam penutup sambutannya.
Komitmen Bersama untuk Pendidikan Aman Bencana
Acara pembukaan ditutup dengan pernyataan resmi Kepala Pelaksana BPBD Jatim yang menyatakan kegiatan Training of Facilitator Satuan Pendidikan Aman Bencana resmi dibuka dan dimulai.
Kolaborasi BPBD Jatim dengan IGI Jawa Timur dalam penyelenggaraan TOF SPAB ini menunjukkan komitmen serius kedua lembaga dalam mewujudkan pendidikan yang aman dan siaga bencana di Jawa Timur. Program ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang strategis dalam membangun budaya kesiapsiagaan bencana di lingkungan pendidikan, demi terciptanya generasi yang tangguh dan sadar akan risiko bencana.
Reportase ini disusun berdasarkan sambutan resmi Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Timur pada acara pembukaan Training of Facilitator Satuan Pendidikan Aman Bencana, 9 Juli 2025.